Seorang warga bernama Agustino, warga Dusun Mendaok, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Agustino ditembak pada 7 April 2023 lalu oleh oknum polisi yang menjadi backingan seorang pengusaha diduga akibat permasalahan lahan, agustino mempertahankan hak atas tanahnya dari pengusaha berinisial AK.
Penolakan Agustino mempertahankan hak tanahnya ini berujung pada kematian. Dia meregang nyawa akibat ditembak senjata laras panjang milik seorang anggota Bhabinkamtibmas. Mirisnya Penembakan ini bahkan disaksikan istri dan anak Agustino.
Marwan menceritakan awal mula kliennya yang bernama Agustino tewas akibat senjata laras panjang. Agustino merupakan warga satu tempat yang memiliki lahan di areal tambang.
"Yang menembak itu adalah anggota Bhabinkamtibmas, menggunakan laras panjang. Saya menuntut di sini agar Kapolri menuntaskan perkara ini," kata Marwan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, 20 Januari 2025.
Marwan mendapat kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dia menyatakan polisi setingkat Polsek hingga Polda di Kalimantan Barat terkesan menutupi kasus tersebut akibat korban bermasalah dengan seorang pebisnis tambang berinisial AK.
Tidak disangka yang datang kerumahnya bukan Akiang melainkan rombongan anak buahnya Akiang, sekitar 10 orang beserta 2 orang anggota polisi Polsek Tayap dengan berpakaian preman dengan senjata Laras panjang yang di simpan dalam mobil. Keributan terjadi hingga berakhir dengan penambahan.
Belakangan penyelesaian kasus tersebut tidak jelas. Akhirnya Marwan Iswandi, kuasa hukum Agustino warga Ketapang Kalimantan mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan penembakan yang diduga dilakukan anggota polisi di Kalimantan Barat. Purnawirawan TNI sekaligus kuasa hukum korban penembakan itu meminta Mabes Polri turun tangan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Polisi yang menembak Agustino diduga suruhan AK. Sebab Agustino menolak eskavator milik AK berada di tanah warisan keluarganya. "Pengusaha AK ini mau membangun di tanah klien kami (Agustino). Tapi ditahan sama klien kami," ucap Mawardi.
"Penembakannya 7 April 2023, di depan rumah, ada sekitar 10 orang saat kejadian," kata P (37), istri Agustino yang ikut bersama Marwan ke Bareskrim Polri.